Sejarah Mikrobiologi - Mikrobiologi sebagai salah satu cabang ilmu Biologi adalah hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Setelah kita tahu Pengertian Mikrobiologi, ga ada salahnya kalo kita juga tahu Sejarah Mikrobiologi.
Karena sejarah memiliki arti yang sangat penting. Terus Siapa aja sih
tokoh-tokoh yang berperan penting dalam bidang Mikrobiologi ini ?
Mikrobiologi berkembang karena adanya keingintahuan manusia tentang berbagai kejadian alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kejadian-kejadian alam yang ada menimbulkan berbagai pertanyaan, misalnya Mengapa daging mudah mengalami pembusukan?, Apa penyebab penyakit suatu tanaman atau hewan?, dan lain sebagainya. Untuk menjawab berbagai pertanyaan itu maka dilakukan berbagai percobaan untuk mengungkapkannya. Siapa saja tokoh-tokoh yang mencatat Sejarah Mikrobiologi ?
Penemuan Mikrobia
Beberapa tokoh yang berperan dalam penemuan mikrobia diantaranya :
Robert Hooke adalah seorang peneliti dari Inggris yang pertama kali menemukan mikroskop. Hasil pengamatan Robert Hooke dipublikasikan dengan judul Micrographia (1664). Hasil karyanya yang lain adalah membuat deskripsi tentang jamur benang mikroskopik yang tumbuh di permukaan kulit serta melakukan pengamatan mikroskopi jaringan dengan struktur yang berupa ruang-ruang kecil. Ruang-ruang kecil tersebut selanjutnya dikenal sebagai Sel.
Antony Van Leeuwenhoek adalah seorang penguji rasa anggur dari Belanda, yang juga bekerja di pabrik tirai dari linen. Dia selalu menggunakan kaca pembesar untuk menguji kualitas bahan tekstil, selanjutnya ia mengembangkan lensa menjadi mikroskop sederhana. Dengan mikroskop ini, dia melakukan pengamatan berbagai jasad renik yang hidup dalam setetes air. Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mendeskripsikan hewan mikroskopik yang disebut protozoa dan bakteri. Semua bentuk kehidupan itu disebut animalcules. Leeuwenhoek juga menemukan bakteri dari mulut manusia.
Pengamatan mikrobia secara mikroskopik selanjutnya diikuti dengan berkembangnya teknik pewarnaan metilen biru yang diperkenalkan oleh Paul Ehrlich (1881). Teknik pewarnaan sel bakteri dikembangkan lebih lanjut oleh Christian Gram (1884) yang dikenal dengan Teknik Pewarnaan Gram. Teknik ini merupakan teknik pewarnaan diferensial untuk klasifikasi bakteri, yang tergantung pada struktur dinding sel bakteri.
Itulah Sejarah Mikrobiologi yang melibatkan ilmuwan-ilmuwan biologi yang penemuannya sangat bermanfaat bagi kita semua. Simak juga artikel lain yang terkait sejarah, yaitu Sejarah Ilmu Kimia.
Mikrobiologi berkembang karena adanya keingintahuan manusia tentang berbagai kejadian alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kejadian-kejadian alam yang ada menimbulkan berbagai pertanyaan, misalnya Mengapa daging mudah mengalami pembusukan?, Apa penyebab penyakit suatu tanaman atau hewan?, dan lain sebagainya. Untuk menjawab berbagai pertanyaan itu maka dilakukan berbagai percobaan untuk mengungkapkannya. Siapa saja tokoh-tokoh yang mencatat Sejarah Mikrobiologi ?
Penemuan Mikrobia
Beberapa tokoh yang berperan dalam penemuan mikrobia diantaranya :
- Robert Hooke (1635-1703)
Robert Hooke adalah seorang peneliti dari Inggris yang pertama kali menemukan mikroskop. Hasil pengamatan Robert Hooke dipublikasikan dengan judul Micrographia (1664). Hasil karyanya yang lain adalah membuat deskripsi tentang jamur benang mikroskopik yang tumbuh di permukaan kulit serta melakukan pengamatan mikroskopi jaringan dengan struktur yang berupa ruang-ruang kecil. Ruang-ruang kecil tersebut selanjutnya dikenal sebagai Sel.
- Antony Van Leeuwenhoek (1632 – 1723)
Antony Van Leeuwenhoek adalah seorang penguji rasa anggur dari Belanda, yang juga bekerja di pabrik tirai dari linen. Dia selalu menggunakan kaca pembesar untuk menguji kualitas bahan tekstil, selanjutnya ia mengembangkan lensa menjadi mikroskop sederhana. Dengan mikroskop ini, dia melakukan pengamatan berbagai jasad renik yang hidup dalam setetes air. Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mendeskripsikan hewan mikroskopik yang disebut protozoa dan bakteri. Semua bentuk kehidupan itu disebut animalcules. Leeuwenhoek juga menemukan bakteri dari mulut manusia.
- Paul Ehrlich dan Christian Gram
Pengamatan mikrobia secara mikroskopik selanjutnya diikuti dengan berkembangnya teknik pewarnaan metilen biru yang diperkenalkan oleh Paul Ehrlich (1881). Teknik pewarnaan sel bakteri dikembangkan lebih lanjut oleh Christian Gram (1884) yang dikenal dengan Teknik Pewarnaan Gram. Teknik ini merupakan teknik pewarnaan diferensial untuk klasifikasi bakteri, yang tergantung pada struktur dinding sel bakteri.
Itulah Sejarah Mikrobiologi yang melibatkan ilmuwan-ilmuwan biologi yang penemuannya sangat bermanfaat bagi kita semua. Simak juga artikel lain yang terkait sejarah, yaitu Sejarah Ilmu Kimia.
Klasifikasi dan Penamaan Mikroorganisme
Penelaahan
mengenai organisme untuk menetapkan suatu sistem klasifikasi yang mencerminkan
dengan sebaik-baiknya semua kesamaannya dan kelainannya itu dinamakan
taksonomi.
Klasifikasi
Mikroorganisme
Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke
dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal : takson).
Kegiatan pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian disebut sistematika
mikrobe. Proses tersebut yaitu :
1.
Taksonomi (klasifikasi), yaitu penataan
teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar.
2.
Nomenklatur, yaitu penamaan satuan-satuan u=yang
dicirikan dan dibatasi oleh klasifikasi.
3.
Identifikasi, yaitu penggunaan kriteria yang
ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur tersebut di atas untuk
mengidentifikasi mikroorganisme dengan membanding-bandingkan ciri-ciri yang ada
pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal.
Sistem klasifikasi ialah mengelompokkan organisme dengan
sedemikian rupa, sehingga mencerminkan semua kesamaan maupun perbedaannya.
Sebelum tahun 1700, para ahli biologi memisahkan dunia kehidupan menjadi 2
(dua), yaitu Animalia dan Plantae. Tahun 1750-an Carolus Linnaeus
seorang naturalis dari Swedia, membagi lagi kedua dunia tersebut menjadi
pengelompokan yang dapat diidentifikasi dan yang berkerabat. Dimana skema
Lennaeus ini masih digunakan sampai sekarang yaitu nomenklatur sistem biner
(dua bagian).
Konsep Mengenai
Spesies
Spesies adalah satuan atau kelompok dasar dalam semua sistem klasifikasi
organisme, termasuk mikroorganisme. Spesies didefinisikan sebagai suatu
kelompok individu yang berkerabat dekat yang:
1.
Dapat dibedakan
dari individu-individu kelompok lain yang serupa
2.
Semuanya dapat
saling dipertangkarkan (interbreeding) dengan anggota-anggota lain dalam
kelompok tersebut.
Kategori
Taksonomi (Taksa)
Sistem klasifikasi biologi didasarkan pada hierarki taksonomi atau penataan
kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dan dunia di
ujung lainnya dalam urutan sebagai berikut :
-
Spesies, yaitu
sekelompok organisme berkerabat dekat (untuk tujuan kita jasad renik) yang
individu-individunya di dalam kelompok itu serupa dalam bagian terbesar
ciri-cirinya.
-
Genus, yaitu
sekelompok spesies yang serupa.
-
Famili, yaitu
sekelompok genus yang serupa.
-
Ordo, yaitu
sekelompok famili yang serupa.
-
Kelas, yaitu
sekelompok ordo yang serupa.
-
Filum atau
divisi, yaitu sekelompok kelas yang berkerabat.
-
Dunia, yaitu
seluruh organisme di dalam hierarki ini.
Penamaan
Mikroorganisme-Nomenklatur Sistem Biner
Mikroorganisme, dimana bentuk-bentuk kehidupan yang lainnya selalu diberi nama
berdasarkan nomenklatur sistem biner. Tujuan utama suatu nama ialah
uentuk memberi cara pengacuan suatu mikroorganisme, namun bukan untuk
memeriksanya. Setiap organisme ditandai dengan nama genus dan epitet spesies
(berasal dari bahasa Latin atau dilatinkan). Nama genus selalu ditulis dengan
huruf besar dan epitet spesies selalu ditulis dengan huruf kecil. Kedua
komponen tersebut disebut nama ilmiah (genus dan epitet spesies) dan selalu
dicetak miring, misalnya Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri yang
menyebabkan penyakit gonorea.
Kode (Sandi)
Nomenklatur
Awal tahun 1900 para ahli botani dan zoologi membuat suatu peraturan yang
diterima secara internasional untuk penamaan organisme dan diikuti oleh para
biologiwan di semua negara, dengan tujuan agar memperoleh penamaan yang
konsisten dan seragam bagi organisme. Sandi Internasional untuk Nomenklatur
Zoologi untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1901, sedangkan Sandi
Internasional untuk Nomenklatur Botani untuk pertama kali terbit pada tahun
1906. Tahun 1947 Gabungan Internasional Perhimpunan Mikrobiologi memakai Sandi
Internasional untuk Bakteri dan Virus. Dimana pada saat ini dikenal dengan Kode
Internasional Nomenklatur Bakteri, secara sinambung dimodifikasi dalam suatu
usaha untuk memperbaiki dan menjelaskan peraturan dan pengaturannya. Edisi yang
paling mutakhir diterbitkan pada tahun 1975.
Prinsip
Nomenklatur
Beberapa prinsip umum yang mendasari sandi-sandi dalam zoologi, botani, dan
bakteriologi yaitu :
1.
Setiap macam
organisme yang nyata disebut sebagai spesies.
2.
Spesies
ditandai dengan kombinasi biner Latin, dengan tujuan untuk memberinya label
yang seragam dan dipahami secara Internasional.
3.
Nomenklatur
organisme diatur oleh organisasi pengawas internasional yang sesuai “the
Internasional Association of Microbiological Societies”.
4.
Hukum prioritas
menjamin penggunaan nama sah tertua yang tersedia bagi suatu organisme. Nama
yang pertama diberikan kepada mikroorganisme itulah nama yang benar, asalkan
mengikuti prosedur yang semestinya.
5.
Penunjukkan
kategori diperlukan untuk klasifikasi organisme.
6.
Kriteria
ditetapkan untuk pembentukan dan publikasi nama-nama yang baru.
Nama Ilmiah dan
Nama Umum
Beberapa contoh organisme yang disebut dengan nama umum dan nama ilmiah, yaitu
:
NAMA
UMUM
NAMA ILMIAH
Anjing
Canis familiaris
Lalat
rumah
Musca domestica
Oak
putih
Quercus alba
Kapang
roti
Neurospora crassa
Gonokokus
Neisseria gonorrhoeae
Basil
tuberkulosa
Mycobacterium tuberculosis
Keuntungan menggunakan nama-nama umum ialah untuk memudahkan dalam
berkomunikasi yang lebih efektif antara dokter dan pasien.
Perkembangan
Mutakhir dalam Taksonomi Mikrobe
Dua perkembangan yang relatif baru telah muncul untuk digunakan dalam taksonomi
mikrobe dengan berbagai cara akan membuat keputusan-keputusan yang lebih
obyektif. Kedua taksonomi itu adalah :
1.
Tasonomi
Numeris
Taksonomi numeris sering disebut juga taksonomi komputer. Taksonomi
numeris mensyaratkan tersedianya sejumlah besar informasi mengenai
mikroorganisme yang bersangkutan, sebanyak mungkin informasi mengenai ciri-ciri
yang tidak berkaitan yang mungkin diperoleh. Setiap ciri diberi bobot yang sama
dalam membentuk taksa.
Taksonomi numeris mempunyai dua keuntungan. Pertama,
dapat dibuat objektif yaitu prasangka (bias) taksonomiwan tidak terbawa di
dalam prosedur, sehingga hasilnya tidak terbuka untuk dipertentangkan. Kedua,
bahwa hasil penemuannya dapat diulang-ulang yaitu taksonomiwan yang lain yang
mengikuti prosedur yang sama dengan data yang sama akan memperoleh hasil yang
sama pula.
2.
Taksonomi
Genetik
Bahan genetik bakteri yaitu DNA. Derajat kekerabatan atau
kesamaan DNA pada berbagai mikroorganisme dapat ditentukan dengan percobaan
hibridisasi. Dalam teknik ini utasan tunggal DNA mikroorganisme dipertemukan
dengan utasan tunggal DNA mikroorganisme yang lain. Derajat kembali
utasan-utasan tunggal ini mencerminkan derajat kesamaannya.
Pengubahan
Konsepsi Taksonomi
Contoh yang menggambarkan sifat beberapa perubahan yang terjadi dalam penataan
taksonomi, yaitu:
Bergey’s manual of Determinative Bacteriology, edisi ke 8 (1974) merupakan
sumber informasi yang secara umum diterima bagi taksonomi bakteri. Diterbitkan
tahun 1923, dengan memasukkan berbagai jumlah spesies untuk berbagai genus.
Beberapa ahli mikrobiologi yang bekerja dalam bidang taksonomi disebut sebagai
“pemecah”, mereka menetapkan spesies-spesies baru berdasarkan
perbedaan-perbedaan yang kecil saja diantara kelompok yang berkerabat.
Mikrobiologi lain yang menekuni taksonomi dinamakan “pemersatu”, mereka tidak
menganggap perbedaan-perbedaan kecil itu cukup untuk mendirikan spesies-spesies
yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar