Social Icons

Minggu, 12 Mei 2013

Dasar - Dasar Virologi



Virologi Dasar


Definisi
Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme, terutama virus. Dalam perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih menjadi bidang kajian virologi.
Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak dipelajari karena bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran,kedokteran hewan, peternakan, perikanan dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus telah digambarkan beberapa abad dalam data-data arkeologi. Misalnya pada 400 S.M. Aristoteles menemukan penyakit rabies,penyakit viral pertama pada binatang yang diketahui,dan yang oleh Celius Aureliarus disebut sebagai hydrophobia.
Berbagai penemuan baru dalam bidang virologi terjadi, walaupun demikian masih banyak tantangan yang dihadapi untuk memecahkan persoalan-persoalan penyakit akibat infeksi virus, baik dalam bidang patogenesis,diagnosis,pengobatan,pencegahan,maupun rehabilitasinya.
Virus sampai sekarang diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan trofismanya dapat dibagi dalam 3 golongan besar,yaitu:
1. Virus binatang,untuk selanjutnya yang dibicarakan hanya golongan virus ini
2. Virus tanaman tinggi
3. Virus bakteri dan jamur seperti bakteriofaga yang menyerang bakteri,aktinofaga yang menyerang actinomyces,zimofaga yang menyerang cyanophycese.



Sifat - Sifat Virus
Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff,Horne dan Tournier (1966) :
1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi tidak terdiri dari kedua jenis asam nukleat sekaligus.
2. Stuktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu terdiri dari pembungkus yang mengelilingi/melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup,yaitu di dalam kedua-duanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
4. Virus tidak mempunyai informasi genetik sistem Lipman untuk sintesis energi berpotensi tinggi.
5. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner (binary fission). Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein perlindungan dan komponen asam nukleat infektif.
6. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem ensim sel hospesnya, sehingga selera dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.
7. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolismenya.
8. Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel hospes tidak lama sebelum disebabkan.
9. Selama berlangsungnya proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang menagndung lipid protein dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal dari sel hospes.
10. Partikel virus lengkap disebut virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung diluar kapsid.



Morfologi Virus
Virus merupakan mikroorganisme terkecil yang pernah dikenal.Umumnya tak dapat dilihat dengan mikroskop biasa,kecuali poxvirus. Ukuran virus bervariasi mulai dari poxvirus yang kira-kira 300 x 250 x 100 nm sampai parvovirus yang kira-kira berdiameter 20 nm. Karena itu, mudah dimengerti jika morfologi virus baru diketahui setelah dikembangkan mikroskop elektron dan metode difraksi sinar X.
Inti virion merupakan asam nukleat yang seringkali bergabung dengan protein sehingga disebut nukleoprotein. Di luar nukleoprotein terdapat lapisan protein lain sebagai pembungkus yang di kenal sebagai kapsid. Kapsid terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikat satu sama lain dengan ikatan nonkovalen. Kapsid melindungi asam nukleat dari pengaruh ekstraseluler, mempengaruhi proses penempelan dan mungkin pula proses penembusan ke dalam sel.
Polipeptida yang menyusun kapsid dapat sama, dapat pula tidak. Agar dapat melindungi asam nukleat, molekul polipeptida harus tersusun simetris, dan sampai saat ini hanya dua jenis simetri yang dikenal, yaitu simetri heliks dan simetri ikosahedral.
Pada simetri heliks, asam nukleat yang memanjang dikelilingi oleh molekul-molekul protein yang tersusun seperti spiral, sehingga hanya mempunyai satu aksis rotasi. Contoh simetri demikian ditemui pada myxovirus dan rhabdovirus.
Hanya 5 kelompok virus yang terdapat dalam keadaan telanjang, yaitu picornavirus, reovirus, papovavirus dan parvovirus. Sedangkan pada virus-virus lainnya (envelope) yang terdiri dari protein dan lipid, dimana spike glikoprotein (peplomer) menempel.

Virus Yang Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil Dan Menyusui
Infeksi virus pada masa kehamilan dan menyusui
1. arenavirus
2. colorado tick fever
3. cytomegalovirus
4. fifth disease (B19 parvovirus)
5. genital herpes simplex
6. hepatitis B
7. rubella
8. HIV
9. HTLV
10. influenza
11. orbivirus
12. polyomavirus
13. varicella zoster

cytomegalovirus
CMV Duodenitis I
- manusia merupakan satu-satunya reservoir CMV yang menginfeksi manusia
- sangat labil (mudah rusak) pada kondisi panas dan kering
- penularan horisontal ; kontak yang dekat
- pengasuh anak ; resiko 20 kali lebih besar
- sumber virus :
sekret orofaring, urin, eksresi serviks dan vagina, semen, air susu, air mata, feses dan darah
- kondisi sosial ekonomi rendah : faktor predisposisi
- virus sering ditemukan dalam urin orang yang tidak tampak sakit
- infeksi CMV merupakan infeksi virus kongenital yang paling sering dijumpai pada manusia
- 10-15% anak yang terinfeksi dalam kandungan memperlihatkan kelainan neurologik dalam jangka waktu panjang
Genital herpes simplex

(HSV-1 & HSV-2)
HSV: herpes simplex virus
- kejadian infeksi neonatal:
1/2000 s/d 1/5000 persalinan per tahun
- infeksi pada bayi baru lahir:
• dalam kandungan
• saat lahir (75-80%)
• setelah lahir
- infeksi intrauterine:
• jalur transplasental
• perambatan ke atas (ascending infection)

Virus Hepatitis B (HBV)

Penularan terjadi terutama melalui darah,semen,cairan vagina :
- penularan secara vertical saat perinatal juga terjadi
- kelompok resiko tinggi:
pekerjaan kesehatan, penerima transfuse darah
- karier HBV dapat tetap sehat dan tidak pernah mengalami hepatitis, tetapi
sebagian kecil berlanjut menjadi hepatitis kronis aktif dan sirosis hepatis bertahun-tahun kemudian.
Pencegahan Hepatitis B (HBV) :
- pencegahan penularan pada bayi baru lahir dilakukan dengan memberikan imunoglobulin anti HBV dalam 12 jam setelah kelahiran disertai dengan pemberian vaksin HBV

Virus Hepatitis E (HEV)

- meninbulkan banyak kematian pada wanita hamil
- menular melalui jalur fekal-oral

Human imunodeficiency virus (HIV)

- Transmisi transplasental pada masa kehamilan telah dibuktikan dapat terjadi
- Penularan pada saat kelahiran dan pasca kelahiran melalui air susu ibu juga mungkin terjadi
- Penularan horisontal terjadi melalui kontak seksual dan jalur perenteral
- Jalur yang tidak perlu dikuatirkan dalam penularan HIV adalah: kontak non seksual,paparan terhadap air ludah, urin dan serangga.
- Diperlukan standar tertentu dalam perawatan penderita HIV


MIKOLOGI
Ciri-ciri jamur:
-Eukariota
-Tidak berkhlorofil
-Heterotrof
-Uniseluler/multiseluler
-Reproduksi : seksual dan aseksual
-Memerlukan bahan organik dan kelembaban tinggi

Taksonomi
Filum: Eumycota
Kelas: zygomycetes
Ascomycetes
Basidiomyetes
Deuteromycetes
Kapang
Tersusun dari hifa
Hifa bersepta atau tanpa septa/senositik
Hifa vegetatif,reproduktif,aerial
Ragi
Bersel tunggal,lonjong
Dinding sel tebal
Berkembang biak dengan tunas
Ada yang berkapsul: cryptococcus
Contoh lainnya: candida

0 komentar:

Posting Komentar